Ayo Kita Membuat Kabut

Pernahkah kalian menikmati pemandangan di pegunungan saat sore atau pagi hari? Sering kali kita melihat sesuatu mirip awan menghalangi pemandangan. ltu sebenarnya bukan awan. Itulah yang dinamakan kabut. Teman-teman, apakah kalian ingin melihat kabut? Kita dapat membuatnya sendiri lho. Mari, kita ikuti petunjuknya!

Siapkan alat dan bahan berikut ini:

  • Stoples bekas selai atau gelas bening 
  • Saringan teh
  • Es batu
  • Air panas 


Ayo kita mulai mengerjakan!

  1. Isilah setengah stoples dengan air panas!
  2. Letakkan saringan teh di atas mulut stoples! 
  3. Letakkan es batu di atas saringan! Biarkan beberapa saat! Perhatikan apa yang terjadi!


Apa yang terjadi?
Setelah dibiarkan beberapa saat, di atas es batu akan terlihat uap yang menyerupai kabut naik ke atas.

Ayo perluas pengetahuan kalian!
Pada percobaan yang telah kalian lakukan, akan terlihat adanya kabut di atas es. Hal itu terjadi karena udara panas dari air didinginkan oleh udara dari es. Perlu kalian ketahui bahwa udara yang panas itu mengandung kelembapan. Saat didinginkan, udara tersebut akan mengembun. Saat mengalami kondensasi, uap air akan berubah menjadi titik air yang sangat kecil yang mengandung udara. Nah, sebenarnya yang kita lihat adalah titik-titik air dan kita sebut sebagai kabut. Apakah kalian masih ingat tentang pelajaran di sekolah bahwa awan juga terdiri atas titik-titik air yang sangat kecil? Pada dasarnya, kabut sama dengan awan. Perbedaannya adalah awan tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan kabut menyentuh permukaan bumi. Kabut biasanya sering muncul di daerah yang berudara dingin atau daerah yang tinggi. Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan udara menahan uap air bertambah.

Teman-teman, kabut dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu kabut advection, kabut frontal, kabut radiasi, dan kabut gunung.

Kabut Advection
Kabut advection adalah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut ini adalah kabut laut yang terjadi ketika udara basah dan hangat mengalir di atas suatu permukaan yang
dingin. Kabut laut sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan di tepi-tepi danau.

Salah satu contoh jenis lain kabut advection ialah kabut uap. Kabut ini terbentuk dari aliran udara dingin yang melalui air hangat. Uap air dari hasil penguapan permukaan air secara terus menerus bertemu dengan udara dingin. Ketika udara mencapai titik jenuh, kelebihan uap air secara cepat mengembun menjadi kabut yang berasal dari penguapan permukaan air. Kabut uap sering muncul
pada saat udara dingin bertiup di atas danau yang luas dan bertiup di atas danau yang hangat.

Kabut Frontal 
Kabut frontal terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua masa
udara yangberbeda temperaturnya. Kabutini terbentuk ketika hujan turun dari masa udara yang hangat ke dalam masa udara yang dingin, tempat uap air menguap. Dengan demikian, akan menyebabkan uap air pada udara dingin melampaui titik jenuh.

Kabut Radiasi 
Kabut radiasi terbentuk pada malam yang tenang dan bersih ketika tanah memancarkan kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk 'di seluruh permukaan tanah dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut Radiasi sering muncul di lembah-lembah yang dalam.

Kabut Gunung
Kabut gunung terbentuk ketika uap air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng gunung. Udara dingin bergerak ke atas lereng sampai tidak sanggup menahan uap air. Titik-titik kabut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.

Sumber: Bermain Sains oleh E. Erlangga

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ayo Kita Membuat Kabut"

Post a Comment